Energi Nuklir untuk Indonesia
Berlangganan buletin
Berlangganan
#291Juli 2025

Energi Nuklir untuk Indonesia

kembali ke daftar isi

Kerja sama antara Rusia dan Indonesia di bidang teknologi nuklir memasuki tahap baru. Dengan meningkatnya permintaan energi listrik dan komitmen Jakarta menuju netralitas karbon, Rosatom menawarkan solusi modern: mulai dari reaktor modular kecil hingga pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) berkapasitas besar. Kepala Kantor Perwakilan Rosatom di Indonesia, Anna Belokoneva, memaparkan proyek bersama dan prospek kerja sama Rosatom dengan mitra Indonesia.

Anna, bagaimana permintaan terhadap sektor ketenagalistrikan di Indonesia berubah dalam beberapa tahun terakhir?

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan tujuan untuk mencapai dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% PDB per tahun.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, terjadi peningkatan signifikan dalam permintaan listrik — dari 188 miliar kWh pada tahun 2013 menjadi 316 miliar kWh pada tahun 2023. Dalam proporsi relatif, konsumsi energi oleh sektor industri juga meningkat tajam — dari 31,8% pada 2013 menjadi 45,6% pada 2023.

Bagaimana kondisi sektor energi Indonesia saat ini dan apa prospek perkembangannya?

Indonesia merupakan salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia, dan pembangkit listrik tenaga batu bara masih menjadi tulang punggung bauran energi nasional. Namun, negara ini telah mengambil arah untuk menurunkan emisi karbon. Pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2021, Indonesia menyatakan target mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Peta jalan menuju tujuan tersebut dipublikasikan pada September 2022, yang mencantumkan penggunaan sumber energi baru sebagai salah satu langkah mitigasi perubahan iklim, termasuk di dalamnya energi nuklir.

Indonesia juga berencana untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara dan menonaktifkan atau memodernisasi pembangkit listrik yang sudah ada, untuk meningkatkan porsi energi terbarukan.

Saat ini Indonesia belum memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun, negara ini menunjukkan minat yang besar terhadap teknologi nuklir. Apa saja rencana pemerintah Indonesia dalam pengembangan energi nuklir?

Indonesia telah lama mengembangkan teknologi nuklir dan saat ini mengoperasikan tiga reaktor riset.

Namun kini, energi nuklir menjadi bagian dari pembahasan aktif di tingkat pemerintah maupun dalam forum antarnegara.

Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), yang membayangkan peningkatan bertahap dalam pangsa pembangkit listrik tenaga nuklir dalam bauran energi negara, telah diadopsi, serta Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di mana kapasitas nuklir 500 MW pertama dijadwalkan untuk beroperasi antara tahun 2032 dan 2033 di Kalimantan dan Sumatra. Di bawah RUKN, sekitar 7GW pembangkit nuklir direncanakan akan beroperasi pada tahun 2040 dan 35GW pada tahun 2060. Pemerintah telah mengidentifikasi 29 lokasi potensial untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

Apa saja solusi yang dapat ditawarkan Rosatom kepada Indonesia dalam bidang energi nuklir?

Mengingat rencana besar Indonesia untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir, Rosatom menawarkan solusi mutakhir dalam kapasitas besar dan kecil.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia, kami mengusulkan untuk memulai dari pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Berdaya Rendah (Small Modular Reactors/SMR) yang dapat dikembangkan dalam versi darat maupun terapung, sambil secara paralel membangun ekosistem nasional untuk pelaksanaan proyek PLTN berkapasitas besar.

Apa keunggulan yang ditawarkan Rosatom?

Pertama, teknologi kami adalah teknologi referensial — telah dioperasikan, terbukti efisien dan aman. Kedua, kami siap mendukung mitra kami tidak hanya dalam pelaksanaan solusi energi, tetapi juga dalam pengembangan seluruh elemen infrastruktur nuklir nasional yang diperlukan: mulai dari pendidikan kejuruan hingga keterlibatan pemasok lokal. Kami sangat memprioritaskan proses lokalisasi dan siap melibatkan perusahaan-perusahaan lokal dalam pelaksanaan proyek-proyek kami. Pendekatan ini memberikan manfaat nyata bagi negara tempat PLTN dibangun.

Selain proyek-proyek energi nuklir, kami juga siap bekerja sama dengan Indonesia di bidang teknologi radiasi, yang diterapkan di sektor kesehatan dan pertanian, serta di bidang energi terbarukan, di mana Rosatom juga memiliki pengalaman yang luas, dan dalam berbagai bidang lainnya. Semua ini tidak hanya berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi negara, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Saat ini kami sedang mendiskusikan proposal kami dengan para pemangku kepentingan utama di Indonesia. Jika pemerintah Indonesia mengambil keputusan untuk mengembangkan kerja sama dengan Rusia dalam pembangunan PLTN, kami siap untuk melangkah ke tahap berikutnya. Inilah alasan Rosatom memutuskan untuk membuka kantor perwakilan permanen di Indonesia. Pertemuan terbaru antara pemimpin kedua negara dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) menegaskan karakter strategis kerja sama antara Rusia dan Indonesia, dan kami akan senang menjadi bagian dari proses ini.

Kegiatan apa saja yang sudah diselenggarakan Rosatom untuk mitra Indonesia?

Kami mengadakan berbagai kegiatan khusus untuk perwakilan dari perusahaan dan instansi kunci Indonesia, di mana kami memperkenalkan teknologi nuklir Rusia. Kami juga aktif berpartisipasi dalam pameran bisnis, konferensi, dan seminar yang diselenggarakan oleh pihak Indonesia.

Kami juga bekerja sama dengan Indonesia di bidang pendidikan, yang merupakan salah satu syarat utama untuk mengembangkan program nuklir nasional yang sukses. Tahun akademik ini, ada 20 beasiswa penuh bagi pelajar Indonesia untuk belajar di universitas-universitas terkemuka Rusia di bidang teknologi nuklir, yang didanai sepenuhnya oleh pihak Rusia.

Pada Juli tahun ini, bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia dan Universitas Politeknik Tomsk (salah satu universitas mitra utama Rosatom), kami menggelar HackAtom — sebuah kompetisi pengembangan solusi dalam bidang nuklir dalam waktu 24 jam. Tim pemenang akan berangkat ke Moskow pada bulan September untuk mengikuti kompetisi tingkat internasional.

Kami tidak hanya fokus pada mahasiswa, tetapi juga pada pelajar sekolah. Tahun ini kami menyelenggarakan tahap seleksi nasional Indonesia untuk proyek internasional edukatif “Icebreaker of Knowledge”. Pemenangnya, seorang pelajar sekolah dari Indonesia, akan bergabung dengan pelajar dari negara lain dalam ekspedisi Arktik bersama Rosatom ke Kutub Utara di atas kapal pemecah es bertenaga nuklir.

Kami percaya pentingnya keterbukaan dalam menyampaikan informasi mengenai teknologi kami. Oleh karena itu, untuk tahun kedua berturut-turut, kami mengundang wartawan dari media terkemuka Indonesia untuk mengunjungi pembangkit listrik tenaga nuklir terapung yang unik di kota paling utara Rusia — Pevek. Kunjungan kedua baru saja berlangsung.

Kegiatan informasi dan edukasi seperti ini mungkin tidak biasa bagi perusahaan komersial, tetapi bagi kami, ini sangat penting. Kami berkomitmen untuk menjalin kerja sama jangka panjang yang saling menguntungkan dengan Indonesia dan dengan senang hati membagikan informasi kepada mitra dan sahabat kami mengenai manfaat pengembangan energi nuklir bagi negara.