“Saya Penggemar Teknologi Nuklir”
Berlangganan buletin
Berlangganan
#292Agustus 2025

“Saya Penggemar Teknologi Nuklir”

kembali ke daftar isi

Muhammad Alfarisi dari Indonesia adalah salah satu peserta proyek “Duta Pendidikan Nuklir Rusia” (“Russian Nuclear Education Ambassadors”), yang bertujuan meningkatkan pengenalan universitas Rusia dan menarik mahasiswa asing untuk belajar di Rusia. Para duta ini adalah mahasiswa asing di universitas-universitas Rusia. Muhammad Alfarisi menyebut dirinya penggemar energi nuklir. Ia yakin bahwa industri nuklir adalah penggerak pembangunan, baik untuk tanah airnya maupun untuk seluruh dunia. Muhammad bermimpi menjadi “influencer nuklir” dan menyebarkan pengetahuan tentang atom.

Tolong ceritakan sedikit tentang diri Anda.

Nama saya Muhammad Alfarisi, saya berasal dari Indonesia. Di sinilah saya lahir dan besar. Saat ini saya sedang menempuh tahun terakhir program magister dengan spesialisasi Energi Nuklir di universitas mitra utama Rosatom — Universitas Riset Nuklir Nasional MEPhI. Universitas ini terletak di ibu kota Rusia — Moskow. MEPhI termasuk dalam top 5 universitas Rusia untuk bidang teknik dan fisika-teknik. Kampus ini memegang peran kunci dalam menyiapkan tenaga ahli untuk energi nuklir Rusia. Selain itu, MEPhI bekerja sama dengan IAEA dan organisasi internasional terkemuka lainnya.

Mengapa Anda memilih spesialisasi ini?

Saya menyukai tantangan kompleks dan pendalaman ilmu pengetahuan. Faktor utama yang mendorong saya menjadi penggemar energi nuklir adalah adanya kesalahpahaman luas di dunia, khususnya di Indonesia, bahwa teknologi nuklir hanya identik dengan bahaya. Semakin dalam saya mempelajari topik ini, semakin saya yakin: atom adalah kekuatan besar yang bila digunakan dengan tepat dapat memberi manfaat luar biasa bagi umat manusia. Inilah alasan saya memilih jalur ini dan aktif menyebarkan gagasan tersebut.

Pendidikan di Rusia
Mengapa Anda memutuskan belajar di Rusia?

Saya memilih Rusia karena negeri ini adalah pemimpin mutlak dalam teknologi nuklir dan saya rasa banyak orang akan setuju dengan itu. Pendidikan di Rusia memberi saya bukan hanya pengetahuan tingkat tinggi, tapi juga disiplin dan pemahaman tentang etika profesional. Keluarga saya sepenuhnya mendukung saya: mereka mengerti obsesi saya di bidang ini dan mempercayai saya. Meskipun saya orang pertama di keluarga yang menjadi penggemar energi nuklir, saya berharap semangat saya akan memicu reaksi berantai inspirasi bagi generasi berikutnya.

Sulitkah masuk universitas?

Sama sekali tidak. Proses penerimaan berlangsung transparan, terstruktur dengan baik. Setiap tahap memiliki jadwal yang jelas, dan itu sangat membantu.

Bagaimana pengalaman belajar Anda?

Belajar di sini luar biasa! Saya belajar sangat banyak, terutama mendalami bidang sistem reaktor nuklir. Mata kuliah tersulit bagi saya adalah bahasa Rusia. Yang paling mudah justru fisika reaktor.

Apa kesan Anda terhadap Rusia? Sulitkah mempelajari bahasa Rusia?

Oh ya, mempelajari bahasa Rusia adalah ujian besar bagi saya. Kejutan pertama adalah alfabet Kiril, yang benar-benar berbeda dari apa pun yang saya kenal sebelumnya. Saya juga punya hubungan rumit dengan musim dingin: saya sekaligus mencintainya dan membencinya. Indah sekali, tapi juga dingin luar biasa! Saya juga sangat terkesan dengan tradisi Rusia seperti Maslenitsa — perayaan musim semi di mana semua orang makan blini menjelang Puasa Agung.

Apa hobi Anda selain belajar?

Saya sangat suka berjalan-jalan di taman, terutama pada musim panas. Di Moskow ada banyak sekali taman yang indah.

Pilihan Jalan
Apa tujuan profesional Anda?

Mungkin terdengar tidak biasa, tapi tujuan utama saya adalah menjadi “influencer nuklir”. Saya ingin masyarakat mengetahui karya para ilmuwan nuklir, dan agar ilmu tentang atom dapat diakses dan dipahami semua orang. Ini bukan sekadar tugas akademis, melainkan kebutuhan sosial. Pengetahuan tentang teknologi nuklir harus menjadi milik bersama, bukan hanya terbatas pada lingkaran sempit fisikawan dan matematikawan. Untuk itu, penting mampu mengadaptasi ide-ide kompleks agar bisa dipahami berbagai kalangan.

Di mana Anda berencana bekerja setelah lulus?

Saya akan kembali ke Indonesia dan melanjutkan misi saya sebagai “influencer nuklir”. Kalau bicara rencana yang lebih ambisius — saya ingin berpartisipasi dalam pembentukan kebijakan nuklir nasional di negara saya. Doakan saya sukses!

Bagaimana Anda melihat prospek pengembangan industri nuklir di Indonesia?

Sejak 1950-an Indonesia telah melakukan penelitian di bidang energi nuklir. Saat ini kami memiliki tiga reaktor riset yang masih beroperasi. Industri nuklir sedang berkembang aktif. Namun, meskipun Indonesia memiliki basis akademik dan riset yang kuat, kami masih membutuhkan pengetahuan di bidang kebijakan negara dan manajemen proyek komersial, dan di sinilah pengalaman Rusia sangat berharga. Pengembangan industri nuklir akan memberi Indonesia peluang luar biasa. Energi nuklir, serta teknologi radiasi untuk pertanian, kedokteran, dan industri, sangat penting bagi pembangunan tanah air saya.

Bagaimana Anda melihat diri Anda 20 tahun mendatang?

Saya bermimpi nama saya akan diabadikan untuk sebuah fasilitas nuklir, mungkin bahkan berskala internasional! Kontribusi pribadi saya akan terfokus pada pencerahan: saya ingin menjembatani kesenjangan antara sains dan masyarakat melalui pendidikan, popularisasi, dan komunikasi.

Apa nasihat Anda bagi kaum muda yang ingin menapaki jalan Anda?

Jadilah seperti reaksi fisi! Luncurkan reaksi berantai dari semangat, pengetahuan, dan ketekunan yang akan menyebar secara eksponensial.