Selamat Datang di Forum Kuantum BRICS
Berlangganan buletin
Berlangganan
#292Agustus 2025

Selamat Datang di Forum Kuantum BRICS

kembali ke daftar isi

Forum internasional teknologi kuantum akan diselenggarakan di Rusia pada tahun 2026. Acara ini telah masuk ke dalam kalender kegiatan BRICS di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi. Sebelumnya, pada KTT BRICS ke-17 yang berlangsung pada 6–7 Juli tahun ini di Rio de Janeiro, Brasil, negara-negara anggota mendukung pengembangan teknologi kuantum.

Forum Kuantum dalam Kalender

Forum Internasional Teknologi Kuantum telah resmi tercantum dalam kalender acara negara-negara BRICS.

Rosatom adalah salah satu peserta kunci dalam ekosistem pengembangan teknologi kuantum di Rusia, yang mencakup lembaga akademik, universitas, perusahaan industri, dan rintisan. Berdasarkan kesepakatan dengan pemerintah Rusia, sejak tahun 2020 Rosatom bertanggung jawab atas pengembangan komputasi kuantum, dan mulai tahun 2026 tanggung jawabnya akan meluas ke pengembangan sensor kuantum. Proyek kuantum Rosatom mencakup kelanjutan penelitian ilmiah terkait serta penerapan praktis inovasi kuantum di sektor nuklir dan industri lainnya. Komponen penting proyek ini adalah pengembangan pendidikan kuantum.

Rosatom juga mendorong penguatan kerja sama internasional di bidang teknologi kuantum. “Dengan potensi besar yang kami miliki, kami mendukung akses yang adil bagi semua negara terhadap teknologi tinggi, karena pada akhirnya tujuan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah meningkatkan kualitas hidup manusia di seluruh dunia. Kami sepenuhnya mendukung aspirasi bangsa-bangsa untuk bekerja sama dalam teknologi masa depan dan memasukkan teknologi kuantum ke dalam agenda BRICS,” ujar Direktur Teknologi Kuantum Rosatom, Ekaterina Solntseva.

Dalam deklarasi hasil pertemuan ke-13 para menteri ilmu pengetahuan dan pendidikan BRICS (yang diadakan dalam rangka KTT tersebut), disebutkan bahwa teknologi kuantum menjadi salah satu prioritas utama: “Kami sangat menghargai usulan Brasil untuk mempertimbangkan kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan inovasi industri sebagai prioritas tahun 2025 dalam konteks baru perkembangan pesat teknologi mutakhir dan proses reindustrialisasi nasional. Topik-topik ini mendapat penekanan dalam berbagai dialog dan inisiatif BRICS di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi pada tahun ini.” Perlu diingat, PBB telah menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Internasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kuantum.

Evolusi Kuantum di Rusia

Aktivasi proyek kuantum Rusia dimulai pada tahun 2020 dengan penandatanganan sejumlah peta jalan mengenai teknologi kuantum. Dalam kerangka peta jalan “Komputasi Kuantum”, yang dikoordinasikan oleh Rosatom, hingga awal tahun 2025 telah berhasil diciptakan komputer kuantum yang berfungsi pada keempat platform prioritas: 50-qubit berbasis ion, 50-qubit berbasis atom, 35-qubit berbasis foton, dan 16-qubit berbasis superkonduktor. Selain itu, telah dikembangkan 34 algoritma kuantum untuk menyelesaikan tugas uji dan pemodelan dalam bidang optimisasi kuantum, kimia kuantum, pemodelan kuantum, pengolahan data besar dan lain-lain. Juga telah dibuat platform awan Rusia sebagai layanan masa depan untuk menyediakan akses ke komputer kuantum. Tujuan proyek kuantum hingga tahun 2030 adalah penerapan praktis teknologi kuantum di berbagai sektor industri, terutama di industri nuklir.

Di antara tujuan yang ditetapkan para ilmuwan Rusia adalah skala ulang register kuantum (peningkatan jumlah qubit) dan peningkatan ketelitian operasi. Rencana lainnya mencakup miniaturisasi perangkat kuantum. Hasil dari program komputasi kuantum Rusia pada tahun 2030 akan berupa prosesor kuantum 300-qubit buatan Rusia. Dan yang terpenting, beralih ke penyelesaian tugas-tugas praktis nyata.

Komputasi kuantum diproyeksikan akan digunakan untuk pemecahan masalah optimisasi, penciptaan material baru termasuk substansi obat, pengembangan teknologi medis, serta menjadikan operasi logistik lebih murah dan efisien.

Teknologi kuantum juga dimanfaatkan dalam industri nuklir. Misalnya, dalam kerangka proyek “Proryv” (“Terobosan”), yang ditujukan pada penciptaan sistem energi nuklir Generasi IV, dengan menggunakan algoritma terinspirasi kuantum berhasil diselesaikan sebuah tugas optimisasi mengenai rencana produksi jangka panjang dan pasokan bahan bakar nuklir guna memastikan pemanfaatan kapasitas produksi secara optimal serta distribusi bahan bakar nuklir kepada konsumen.

“Rosatom melangkah hati-hati dalam penerapan komputasi kuantum. Dalam logistik, rekayasa mesin, pengelolaan bahan bakar nuklir. Dan tentu saja dalam proyek PLTN Generasi ke-4 — ini contoh unik, di sini menurut pemahaman kami sama sekali mustahil tanpa teknologi kuantum. Kita sudah harus belajar menyelesaikan tugas-tugas industri dengan komputasi dan algoritma kuantum agar siap beraktivitas praktis ketika komputer kuantum industri hadir,” ujar Direktur Jenderal Rosatom Aleksey Likhachev dalam sarapan bisnis bertema “Terobosan Kuantum: dari Investasi Ilmu Pengetahuan ke Proyek Bisnis” di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Juni 2025.